Materi Fisika Kelas X
1. Besaran dan Satuan
2. Jangka Sorong
3. Mikrometer Sekrup
4. Besaran Pokok Dan Besaran Turunan
5. Gerak Lurus Beraturan(GLB)
6. Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB), Gerak Jatuh Bebas, Gerak Vertikal Ke Atas
7. Gerak melingkar Beraturan
8. Gerak Parabola
9. Hukum Newton
10. Gaya Gesek
11. Hukum Gravitasi Newton
12. Usaha dan Energi
13. Hukum kekekalan Energi
14. Impuls dan Momentum
Kamis, 06 Desember 2018
Kewirausahaan
Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil
a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan suatu hal yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak, dan kemampuan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.
b. Sifat wirausahawan bukan keturunan
Sifat wirausahawan itu bukan merupakan keturunan, karena sifat wirausaha adalah hasil proses belajar, siapun dapat menjadi wirausaha kalau dia mau dan tekun. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada hambatan yang sifatnya genetik bagi seseorang untuk menjadi wirausaha.
c. Perbedaan wirausahawan dengan manager
Wirausahawan adalah seseorang yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Sedangkan, Manager adalah orang yang mengatur atau “memanage” dari sebuah usaha tersebut.
2. Stimulasi dan motivasi wirausaha
motivasi dalam wirausaha
Perkataan motivasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu, motivation. Kata asalnya ialah motive.
Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarahkan seseorang dalam tindakan-tindakannya secara negatif atau positif.
Beberapa pengertian motivasi
1. Motivasi adalah suatu bentuk dorongan pikiran dan hati yang menjadi penggerak utama seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan.
2. Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau keghairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini.
3. Karakteristik wirausahawan
1. Inisiatif
Seorang wirausaha harus mempunyai inisiatif, yaitu prakarsa atau ikhtiar dalam membuka peluang atau membangun kegiatan yang berguna bagi dirinya dan orang lain.
2. Disiplin
Dalam menjalankan kehidupan dan kegiatan usahanya, wirausahawan dituntut untuk memiliki kedisiplinan. Kedislipinan harus diterapkan dalam berbagai hal, sesuai dengan usaha yang sedang dijalankan.
3. Komitmen Tinggi
Untuk mendukung tercapainya keberhasilan usaha, wirausaha harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap jegiatan usaha yang dijalankannya.
4. Jujur
Sifat jujur adalah perilaku utama yang harus ditonjolkan wirausaha untuk membangun kepercayaan (kredibilitas) dari semua pihak antara lain mitra kerja, kreditor, dan pelanggan.
5. Kreatif dan Inovatif
Wirausaha harus mempunyai kreativitas (daya cipta) yang relatif tinggi, intuisi yang kuat, wawasan yang luas, prakarsa/inisiatif yang relatif tinggi, sehingga mampu menjadi pribadi yang inovatif.
6. Mandiri dan Realistis
Wirausaha harus memiliki sikap hidup mandiri, dinamis, dan dapat memandang kehidupan serta perkembangan bisnis secara realistis. Ia harus memiliki jiwa kepemimpinan dan sikap yang pantang menyerah.
Dengan karakteristik seperti yang diungkapkan diatas, maka seorang wirausaha biasanya mempunyai kemampuan tertentu, antara lain:
• Kemampuan dalam membuka, mencari, menciptakan, dan menggunakan peluang.
• Kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru.
• Kemampuan untuk menyatukan faktor-faktor produksi atau mengorganisasikan perusahaan secara efektif dan efisien
• Kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis, masyarakat, dan pemerintah
• Kemampuan dalam mengambil keputusan dan meminimalkan risiko
• Kemampuan memanfaatkan fasilitas dan teknologi yang ada
• Kemampuan untuk bersaing dengan pihak lain
4. Faktor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan karakteristik wirausahawan.
1. KEBERHASILAN WIRAUSAHAWAN
Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang berhubungan dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau menghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju.
Menurut Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam, ada delapan anak tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam
mengembangkan profesinya, yaitu:
a. Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam usahanya.
b. Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha. SEorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan untuk maju dan dilandasi ketekunan serta kesabaran.
e. Pandai membuat keputusan
Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada alternative sulit, dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam mengambil keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.
f. Mau menambah Ilmu pengetahuan
Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan seorang wirausaha dapat mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha.
g. Ambisi untuk maju
Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai keberhasilan. Ambisi yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang baik.
h. Pandai berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa yang disampaikan.
2. KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama, antara lain:
1. Kurangnya dana untuk modal
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.
Menurut Alex S. Niti Semito, kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Kegagalan yang dapat dihindarkan
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dsan dapat diantisipasi sebelumnya.
Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang, pelayanan yang kurang baik, dll
2. Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan
Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti bencana alam,
peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Sebab-sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:
• Kurang ulet dan cepat putus asa
• Kurang tekun dan kurang teliti
• Tidak jujur dan kurang cekatan
• Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
• Kurang inisiatif dan kurang kreatif
• Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman
• Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang
• Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen
• Pelayanan yang kurang baik
• Banyaknya piutang ragu – ragu
• Banyaknya pemborosan dan penyimpangan
• Kekeliruan menghitung harga pokok
• Menyamakan perusahaan sebagai badan social
• Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan
• Kemacetan yang sering terjadi
• Kurangnya pengawasan
5. Pengertian, tujuan, dan manfaat perilaku kerja prestatif
PERILAKU KERJA PRESTATIF
A. Pengertian Kerja Prestatif
Prestasi adalah hasil yang dicapai dari sesuatu yag telah dilakukan atau dikerjakan. Arti prestatif adalah berprestasi atau ukuranb keberhasilan. Jadi, kerja prestatif dapat diartikan sebagai kerja yang berprestasi.Presatasi yang baik biasanya dapat dicapai oleh seseorang yang menerapkan perilaku kerja prestatif, yaitu seseorang yang selalu ingi mencapai kemajuan bagi dirinya maupun lingkungannya melalui kerja keras.
Kerja keras (work hard) harus diwarnai oleh sikap yang baik dalam bekerja, seperti :
1. Bekerja dengan didasarkan pada kecerdasan dan imajinasi (work with head)
2. Bekerja dengan sepunuh hati (work with heart)
3. Bekerja dengan jujur (work with honest)
4. Bekerja dengan menghargai (work with honour)
5. Bekerja dengan rammah (work with hospitaly)
B. Tujuan Kerja Prestatif
Tujuan dari kerja prestatif ialah untuk mendukung pencapaian tujuan utama usaha yang dibangun oleh seseorang atau organisasiperusahaan dalam menjalankan fungsinya susuai dengan visi (wawasan dan tujuan masa depan), misi (pelaksanaan tugas) dan tujuan strategisnya.
C. Manfaat perilaku kerja prestatif bagi para wirausahawan terhadap usahanya dan pembangunan bangsa sebagai berikut:
a. Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
b. Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahann usaha.
c. Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya.
d. Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif, dan fleksibel.
e. Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal dalam usahanya.
f. Meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya.
g. Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan bertanggung jawab.
h. Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya.
i. Meningkatkan produktivitas dalam organisasi perusahaan.
j. Meningkatkan komitmen tinggi terhadap pekerjaanya.
D. Prinsip Kerja Prestatif
Secara umum, yang dimaksud dengan prinsip kerja prestatif adalah bagaimana seseorang menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan memotivasi dirinya untuk mencapai hasil kerja yang sebaik –baiknya.
E. Cara Mencapai Kerja Prestatif
Untuk mencapai kerja prestatif tersebut, seseorang harus :
1. Mempunyai kekuatan untuk menciptakan kegiatan
2. Mempunyai Pemahaman tujuan pekerjaan
3. Mmepunyai kemampuan/keterampilan untukn mengemban tugas
4. Mempunyai motivasi diri untuk bekerja dengan baik
5. Mempunyai intergritas dan loyalitas
6. Mempunyai ketahanan diri terhadap tekanan psikologis dari beban tiap pekerjaan
7. Mempunyai sikap mudah bekerja sama dengan orang lain 8. Mempunyai rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian
6. Perilaku kerja prestatif ( selalu ingin maju ) meliputi;
a. Kerja keras
b. kerja mawas>< emosional
c. kerja cerdas
d. kerja tuntas
e. kerja ikhlas
PERILAKU KERJA PRESTATIF
Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan di dalam mengelola usahanya atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
1. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Contoh: Seorang buruh tani yang bekerja dengan upah yang pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2. Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Seorang pemilik perusahaan, di rumah mempunyai masalah dengan keluarganya. Di perusahaannya, ada pegawainya yang melakukan kesalahan. Maka sebagai pemimpin atau pemilik usaha harus dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, memakai atau menggunakan bahasa global, pandai berkomunikasi dan pandai pula mengelola informasi.
4. Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan mak
6. Ciri-ciri seorang wirausahawan menurut Geoffrey g. Meredith yaitu :
1. Percaya diri adalah situ paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam memulai, melakukan, dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang di hadapi. Memiliki nilau keyakinan, optimisme, individualisme dan ketidak ketergantungan.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil. Wirausahawan adalah yang selalu mengutamakan tugas dan hasil. Slalu mengutamakan prestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekat kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energit, serta beriniaiatif. Slalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi, tidak malu atau tidak gengsi melakukan pekerjaan. Saat berprestasi tuadak pernah puas dengan hasil, sehingga usahanya semakin maju dan berkembang.
3. Berani mengambil resiko. Setiap wirausahawan memiliki kemauan untuk mengambil resiko karena ingin menjadi pemenang tetapi dengan jalan atau cara yang baik. Dan tidak takut mengambil resiko yang besar karena mereka telah mempertimbangkan atau memperhitungkan akan berhasil dalam mengatasi resiko itu. Wirausaha lebih menyukai usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan. Wirausahawan dituntut memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan jnovasi, mereka selalu menampilkan barang dan jasa jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dahulu daripada pasar. Slalu menyesuaikan diri dengan organisasi yang dipimpinnya, berpikir terbuka dengan mau mendengar kritik dan saran dari bawahannya. Dan bersifat responsif terhadap masalah masalah yang dihadapi.
5. Berorientasi pada masa depan. Wirausahawan yang berorientasi pada masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan pada masa depan. Mereka tidak cepat puas dengan keadaan sekarang dan terus menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda slalu tau cara mengembangkan bidang usahanya dimasa depan agar kontinuitasnya tetap terjaga.
6. Keorisinilan. Wirausahawan tidak pernah mau mengekor atau mengikuti pada keberhasilan orang lain, justru menemukan sesuatu yang baru. Mereka selalu kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkan ide ide yang muncul.1. Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil
a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan suatu hal yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak, dan kemampuan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.
b. Sifat wirausahawan bukan keturunan
Sifat wirausahawan itu bukan merupakan keturunan, karena sifat wirausaha adalah hasil proses belajar, siapun dapat menjadi wirausaha kalau dia mau dan tekun. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada hambatan yang sifatnya genetik bagi seseorang untuk menjadi wirausaha.
c. Perbedaan wirausahawan dengan manager
Wirausahawan adalah seseorang yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Sedangkan, Manager adalah orang yang mengatur atau “memanage” dari sebuah usaha tersebut.
2. Stimulasi dan motivasi wirausaha
motivasi dalam wirausaha
Perkataan motivasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu, motivation. Kata asalnya ialah motive.
Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarahkan seseorang dalam tindakan-tindakannya secara negatif atau positif.
Beberapa pengertian motivasi
1. Motivasi adalah suatu bentuk dorongan pikiran dan hati yang menjadi penggerak utama seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan.
2. Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau keghairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini.
3. Karakteristik wirausahawan
1. Inisiatif
Seorang wirausaha harus mempunyai inisiatif, yaitu prakarsa atau ikhtiar dalam membuka peluang atau membangun kegiatan yang berguna bagi dirinya dan orang lain.
2. Disiplin
Dalam menjalankan kehidupan dan kegiatan usahanya, wirausahawan dituntut untuk memiliki kedisiplinan. Kedislipinan harus diterapkan dalam berbagai hal, sesuai dengan usaha yang sedang dijalankan.
3. Komitmen Tinggi
Untuk mendukung tercapainya keberhasilan usaha, wirausaha harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap jegiatan usaha yang dijalankannya.
4. Jujur
Sifat jujur adalah perilaku utama yang harus ditonjolkan wirausaha untuk membangun kepercayaan (kredibilitas) dari semua pihak antara lain mitra kerja, kreditor, dan pelanggan.
5. Kreatif dan Inovatif
Wirausaha harus mempunyai kreativitas (daya cipta) yang relatif tinggi, intuisi yang kuat, wawasan yang luas, prakarsa/inisiatif yang relatif tinggi, sehingga mampu menjadi pribadi yang inovatif.
6. Mandiri dan Realistis
Wirausaha harus memiliki sikap hidup mandiri, dinamis, dan dapat memandang kehidupan serta perkembangan bisnis secara realistis. Ia harus memiliki jiwa kepemimpinan dan sikap yang pantang menyerah.
Dengan karakteristik seperti yang diungkapkan diatas, maka seorang wirausaha biasanya mempunyai kemampuan tertentu, antara lain:
• Kemampuan dalam membuka, mencari, menciptakan, dan menggunakan peluang.
• Kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru.
• Kemampuan untuk menyatukan faktor-faktor produksi atau mengorganisasikan perusahaan secara efektif dan efisien
• Kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis, masyarakat, dan pemerintah
• Kemampuan dalam mengambil keputusan dan meminimalkan risiko
• Kemampuan memanfaatkan fasilitas dan teknologi yang ada
• Kemampuan untuk bersaing dengan pihak lain
4. Faktor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan karakteristik wirausahawan.
1. KEBERHASILAN WIRAUSAHAWAN
Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang berhubungan dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau menghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju.
Menurut Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam, ada delapan anak tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam
mengembangkan profesinya, yaitu:
a. Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam usahanya.
b. Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha. SEorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan untuk maju dan dilandasi ketekunan serta kesabaran.
e. Pandai membuat keputusan
Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada alternative sulit, dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam mengambil keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.
f. Mau menambah Ilmu pengetahuan
Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan seorang wirausaha dapat mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha.
g. Ambisi untuk maju
Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai keberhasilan. Ambisi yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang baik.
h. Pandai berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa yang disampaikan.
2. KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama, antara lain:
1. Kurangnya dana untuk modal
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.
Menurut Alex S. Niti Semito, kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Kegagalan yang dapat dihindarkan
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dsan dapat diantisipasi sebelumnya.
Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang, pelayanan yang kurang baik, dll
2. Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan
Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti bencana alam,
peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Sebab-sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:
• Kurang ulet dan cepat putus asa
• Kurang tekun dan kurang teliti
• Tidak jujur dan kurang cekatan
• Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
• Kurang inisiatif dan kurang kreatif
• Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman
• Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang
• Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen
• Pelayanan yang kurang baik
• Banyaknya piutang ragu – ragu
• Banyaknya pemborosan dan penyimpangan
• Kekeliruan menghitung harga pokok
• Menyamakan perusahaan sebagai badan social
• Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan
• Kemacetan yang sering terjadi
• Kurangnya pengawasan
5. Pengertian, tujuan, dan manfaat perilaku kerja prestatif
PERILAKU KERJA PRESTATIF
A. Pengertian Kerja Prestatif
Prestasi adalah hasil yang dicapai dari sesuatu yag telah dilakukan atau dikerjakan. Arti prestatif adalah berprestasi atau ukuranb keberhasilan. Jadi, kerja prestatif dapat diartikan sebagai kerja yang berprestasi.Presatasi yang baik biasanya dapat dicapai oleh seseorang yang menerapkan perilaku kerja prestatif, yaitu seseorang yang selalu ingi mencapai kemajuan bagi dirinya maupun lingkungannya melalui kerja keras.
Kerja keras (work hard) harus diwarnai oleh sikap yang baik dalam bekerja, seperti :
1. Bekerja dengan didasarkan pada kecerdasan dan imajinasi (work with head)
2. Bekerja dengan sepunuh hati (work with heart)
3. Bekerja dengan jujur (work with honest)
4. Bekerja dengan menghargai (work with honour)
5. Bekerja dengan rammah (work with hospitaly)
B. Tujuan Kerja Prestatif
Tujuan dari kerja prestatif ialah untuk mendukung pencapaian tujuan utama usaha yang dibangun oleh seseorang atau organisasiperusahaan dalam menjalankan fungsinya susuai dengan visi (wawasan dan tujuan masa depan), misi (pelaksanaan tugas) dan tujuan strategisnya.
C. Manfaat perilaku kerja prestatif bagi para wirausahawan terhadap usahanya dan pembangunan bangsa sebagai berikut:
a. Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
b. Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahann usaha.
c. Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya.
d. Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif, dan fleksibel.
e. Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal dalam usahanya.
f. Meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya.
g. Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan bertanggung jawab.
h. Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya.
i. Meningkatkan produktivitas dalam organisasi perusahaan.
j. Meningkatkan komitmen tinggi terhadap pekerjaanya.
D. Prinsip Kerja Prestatif
Secara umum, yang dimaksud dengan prinsip kerja prestatif adalah bagaimana seseorang menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan memotivasi dirinya untuk mencapai hasil kerja yang sebaik –baiknya.
E. Cara Mencapai Kerja Prestatif
Untuk mencapai kerja prestatif tersebut, seseorang harus :
1. Mempunyai kekuatan untuk menciptakan kegiatan
2. Mempunyai Pemahaman tujuan pekerjaan
3. Mmepunyai kemampuan/keterampilan untukn mengemban tugas
4. Mempunyai motivasi diri untuk bekerja dengan baik
5. Mempunyai intergritas dan loyalitas
6. Mempunyai ketahanan diri terhadap tekanan psikologis dari beban tiap pekerjaan
7. Mempunyai sikap mudah bekerja sama dengan orang lain 8. Mempunyai rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian
6. Perilaku kerja prestatif ( selalu ingin maju ) meliputi;
a. Kerja keras
b. kerja mawas>< emosional
c. kerja cerdas
d. kerja tuntas
e. kerja ikhlas
PERILAKU KERJA PRESTATIF
Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan di dalam mengelola usahanya atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
1. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Contoh: Seorang buruh tani yang bekerja dengan upah yang pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2. Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Seorang pemilik perusahaan, di rumah mempunyai masalah dengan keluarganya. Di perusahaannya, ada pegawainya yang melakukan kesalahan. Maka sebagai pemimpin atau pemilik usaha harus dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, memakai atau menggunakan bahasa global, pandai berkomunikasi dan pandai pula mengelola informasi.
4. Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan mak
6. Ciri-ciri seorang wirausahawan menurut Geoffrey g. Meredith yaitu :
1. Percaya diri adalah situ paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam memulai, melakukan, dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang di hadapi. Memiliki nilau keyakinan, optimisme, individualisme dan ketidak ketergantungan.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil. Wirausahawan adalah yang selalu mengutamakan tugas dan hasil. Slalu mengutamakan prestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekat kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energit, serta beriniaiatif. Slalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi, tidak malu atau tidak gengsi melakukan pekerjaan. Saat berprestasi tuadak pernah puas dengan hasil, sehingga usahanya semakin maju dan berkembang.
3. Berani mengambil resiko. Setiap wirausahawan memiliki kemauan untuk mengambil resiko karena ingin menjadi pemenang tetapi dengan jalan atau cara yang baik. Dan tidak takut mengambil resiko yang besar karena mereka telah mempertimbangkan atau memperhitungkan akan berhasil dalam mengatasi resiko itu. Wirausaha lebih menyukai usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan. Wirausahawan dituntut memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan jnovasi, mereka selalu menampilkan barang dan jasa jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dahulu daripada pasar. Slalu menyesuaikan diri dengan organisasi yang dipimpinnya, berpikir terbuka dengan mau mendengar kritik dan saran dari bawahannya. Dan bersifat responsif terhadap masalah masalah yang dihadapi.
5. Berorientasi pada masa depan. Wirausahawan yang berorientasi pada masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan pada masa depan. Mereka tidak cepat puas dengan keadaan sekarang dan terus menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda slalu tau cara mengembangkan bidang usahanya dimasa depan agar kontinuitasnya tetap terjaga.
6. Keorisinilan. Wirausahawan tidak pernah mau mengekor atau mengikuti pada keberhasilan orang lain, justru menemukan sesuatu yang baru. Mereka selalu kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkan ide ide yang muncul.
a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan suatu hal yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak, dan kemampuan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.
b. Sifat wirausahawan bukan keturunan
Sifat wirausahawan itu bukan merupakan keturunan, karena sifat wirausaha adalah hasil proses belajar, siapun dapat menjadi wirausaha kalau dia mau dan tekun. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada hambatan yang sifatnya genetik bagi seseorang untuk menjadi wirausaha.
c. Perbedaan wirausahawan dengan manager
Wirausahawan adalah seseorang yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Sedangkan, Manager adalah orang yang mengatur atau “memanage” dari sebuah usaha tersebut.
2. Stimulasi dan motivasi wirausaha
motivasi dalam wirausaha
Perkataan motivasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu, motivation. Kata asalnya ialah motive.
Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarahkan seseorang dalam tindakan-tindakannya secara negatif atau positif.
Beberapa pengertian motivasi
1. Motivasi adalah suatu bentuk dorongan pikiran dan hati yang menjadi penggerak utama seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan.
2. Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau keghairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini.
3. Karakteristik wirausahawan
1. Inisiatif
Seorang wirausaha harus mempunyai inisiatif, yaitu prakarsa atau ikhtiar dalam membuka peluang atau membangun kegiatan yang berguna bagi dirinya dan orang lain.
2. Disiplin
Dalam menjalankan kehidupan dan kegiatan usahanya, wirausahawan dituntut untuk memiliki kedisiplinan. Kedislipinan harus diterapkan dalam berbagai hal, sesuai dengan usaha yang sedang dijalankan.
3. Komitmen Tinggi
Untuk mendukung tercapainya keberhasilan usaha, wirausaha harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap jegiatan usaha yang dijalankannya.
4. Jujur
Sifat jujur adalah perilaku utama yang harus ditonjolkan wirausaha untuk membangun kepercayaan (kredibilitas) dari semua pihak antara lain mitra kerja, kreditor, dan pelanggan.
5. Kreatif dan Inovatif
Wirausaha harus mempunyai kreativitas (daya cipta) yang relatif tinggi, intuisi yang kuat, wawasan yang luas, prakarsa/inisiatif yang relatif tinggi, sehingga mampu menjadi pribadi yang inovatif.
6. Mandiri dan Realistis
Wirausaha harus memiliki sikap hidup mandiri, dinamis, dan dapat memandang kehidupan serta perkembangan bisnis secara realistis. Ia harus memiliki jiwa kepemimpinan dan sikap yang pantang menyerah.
Dengan karakteristik seperti yang diungkapkan diatas, maka seorang wirausaha biasanya mempunyai kemampuan tertentu, antara lain:
• Kemampuan dalam membuka, mencari, menciptakan, dan menggunakan peluang.
• Kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru.
• Kemampuan untuk menyatukan faktor-faktor produksi atau mengorganisasikan perusahaan secara efektif dan efisien
• Kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis, masyarakat, dan pemerintah
• Kemampuan dalam mengambil keputusan dan meminimalkan risiko
• Kemampuan memanfaatkan fasilitas dan teknologi yang ada
• Kemampuan untuk bersaing dengan pihak lain
4. Faktor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan karakteristik wirausahawan.
1. KEBERHASILAN WIRAUSAHAWAN
Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang berhubungan dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau menghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju.
Menurut Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam, ada delapan anak tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam
mengembangkan profesinya, yaitu:
a. Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam usahanya.
b. Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha. SEorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan untuk maju dan dilandasi ketekunan serta kesabaran.
e. Pandai membuat keputusan
Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada alternative sulit, dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam mengambil keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.
f. Mau menambah Ilmu pengetahuan
Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan seorang wirausaha dapat mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha.
g. Ambisi untuk maju
Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai keberhasilan. Ambisi yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang baik.
h. Pandai berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa yang disampaikan.
2. KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama, antara lain:
1. Kurangnya dana untuk modal
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.
Menurut Alex S. Niti Semito, kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Kegagalan yang dapat dihindarkan
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dsan dapat diantisipasi sebelumnya.
Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang, pelayanan yang kurang baik, dll
2. Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan
Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti bencana alam,
peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Sebab-sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:
• Kurang ulet dan cepat putus asa
• Kurang tekun dan kurang teliti
• Tidak jujur dan kurang cekatan
• Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
• Kurang inisiatif dan kurang kreatif
• Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman
• Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang
• Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen
• Pelayanan yang kurang baik
• Banyaknya piutang ragu – ragu
• Banyaknya pemborosan dan penyimpangan
• Kekeliruan menghitung harga pokok
• Menyamakan perusahaan sebagai badan social
• Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan
• Kemacetan yang sering terjadi
• Kurangnya pengawasan
5. Pengertian, tujuan, dan manfaat perilaku kerja prestatif
PERILAKU KERJA PRESTATIF
A. Pengertian Kerja Prestatif
Prestasi adalah hasil yang dicapai dari sesuatu yag telah dilakukan atau dikerjakan. Arti prestatif adalah berprestasi atau ukuranb keberhasilan. Jadi, kerja prestatif dapat diartikan sebagai kerja yang berprestasi.Presatasi yang baik biasanya dapat dicapai oleh seseorang yang menerapkan perilaku kerja prestatif, yaitu seseorang yang selalu ingi mencapai kemajuan bagi dirinya maupun lingkungannya melalui kerja keras.
Kerja keras (work hard) harus diwarnai oleh sikap yang baik dalam bekerja, seperti :
1. Bekerja dengan didasarkan pada kecerdasan dan imajinasi (work with head)
2. Bekerja dengan sepunuh hati (work with heart)
3. Bekerja dengan jujur (work with honest)
4. Bekerja dengan menghargai (work with honour)
5. Bekerja dengan rammah (work with hospitaly)
B. Tujuan Kerja Prestatif
Tujuan dari kerja prestatif ialah untuk mendukung pencapaian tujuan utama usaha yang dibangun oleh seseorang atau organisasiperusahaan dalam menjalankan fungsinya susuai dengan visi (wawasan dan tujuan masa depan), misi (pelaksanaan tugas) dan tujuan strategisnya.
C. Manfaat perilaku kerja prestatif bagi para wirausahawan terhadap usahanya dan pembangunan bangsa sebagai berikut:
a. Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
b. Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahann usaha.
c. Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya.
d. Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif, dan fleksibel.
e. Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal dalam usahanya.
f. Meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya.
g. Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan bertanggung jawab.
h. Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya.
i. Meningkatkan produktivitas dalam organisasi perusahaan.
j. Meningkatkan komitmen tinggi terhadap pekerjaanya.
D. Prinsip Kerja Prestatif
Secara umum, yang dimaksud dengan prinsip kerja prestatif adalah bagaimana seseorang menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan memotivasi dirinya untuk mencapai hasil kerja yang sebaik –baiknya.
E. Cara Mencapai Kerja Prestatif
Untuk mencapai kerja prestatif tersebut, seseorang harus :
1. Mempunyai kekuatan untuk menciptakan kegiatan
2. Mempunyai Pemahaman tujuan pekerjaan
3. Mmepunyai kemampuan/keterampilan untukn mengemban tugas
4. Mempunyai motivasi diri untuk bekerja dengan baik
5. Mempunyai intergritas dan loyalitas
6. Mempunyai ketahanan diri terhadap tekanan psikologis dari beban tiap pekerjaan
7. Mempunyai sikap mudah bekerja sama dengan orang lain 8. Mempunyai rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian
6. Perilaku kerja prestatif ( selalu ingin maju ) meliputi;
a. Kerja keras
b. kerja mawas>< emosional
c. kerja cerdas
d. kerja tuntas
e. kerja ikhlas
PERILAKU KERJA PRESTATIF
Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan di dalam mengelola usahanya atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
1. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Contoh: Seorang buruh tani yang bekerja dengan upah yang pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2. Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Seorang pemilik perusahaan, di rumah mempunyai masalah dengan keluarganya. Di perusahaannya, ada pegawainya yang melakukan kesalahan. Maka sebagai pemimpin atau pemilik usaha harus dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, memakai atau menggunakan bahasa global, pandai berkomunikasi dan pandai pula mengelola informasi.
4. Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan mak
6. Ciri-ciri seorang wirausahawan menurut Geoffrey g. Meredith yaitu :
1. Percaya diri adalah situ paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam memulai, melakukan, dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang di hadapi. Memiliki nilau keyakinan, optimisme, individualisme dan ketidak ketergantungan.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil. Wirausahawan adalah yang selalu mengutamakan tugas dan hasil. Slalu mengutamakan prestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekat kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energit, serta beriniaiatif. Slalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi, tidak malu atau tidak gengsi melakukan pekerjaan. Saat berprestasi tuadak pernah puas dengan hasil, sehingga usahanya semakin maju dan berkembang.
3. Berani mengambil resiko. Setiap wirausahawan memiliki kemauan untuk mengambil resiko karena ingin menjadi pemenang tetapi dengan jalan atau cara yang baik. Dan tidak takut mengambil resiko yang besar karena mereka telah mempertimbangkan atau memperhitungkan akan berhasil dalam mengatasi resiko itu. Wirausaha lebih menyukai usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan. Wirausahawan dituntut memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan jnovasi, mereka selalu menampilkan barang dan jasa jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dahulu daripada pasar. Slalu menyesuaikan diri dengan organisasi yang dipimpinnya, berpikir terbuka dengan mau mendengar kritik dan saran dari bawahannya. Dan bersifat responsif terhadap masalah masalah yang dihadapi.
5. Berorientasi pada masa depan. Wirausahawan yang berorientasi pada masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan pada masa depan. Mereka tidak cepat puas dengan keadaan sekarang dan terus menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda slalu tau cara mengembangkan bidang usahanya dimasa depan agar kontinuitasnya tetap terjaga.
6. Keorisinilan. Wirausahawan tidak pernah mau mengekor atau mengikuti pada keberhasilan orang lain, justru menemukan sesuatu yang baru. Mereka selalu kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkan ide ide yang muncul.1. Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil
a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan suatu hal yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak, dan kemampuan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.
b. Sifat wirausahawan bukan keturunan
Sifat wirausahawan itu bukan merupakan keturunan, karena sifat wirausaha adalah hasil proses belajar, siapun dapat menjadi wirausaha kalau dia mau dan tekun. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada hambatan yang sifatnya genetik bagi seseorang untuk menjadi wirausaha.
c. Perbedaan wirausahawan dengan manager
Wirausahawan adalah seseorang yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Sedangkan, Manager adalah orang yang mengatur atau “memanage” dari sebuah usaha tersebut.
2. Stimulasi dan motivasi wirausaha
motivasi dalam wirausaha
Perkataan motivasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu, motivation. Kata asalnya ialah motive.
Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarahkan seseorang dalam tindakan-tindakannya secara negatif atau positif.
Beberapa pengertian motivasi
1. Motivasi adalah suatu bentuk dorongan pikiran dan hati yang menjadi penggerak utama seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan.
2. Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau keghairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini.
3. Karakteristik wirausahawan
1. Inisiatif
Seorang wirausaha harus mempunyai inisiatif, yaitu prakarsa atau ikhtiar dalam membuka peluang atau membangun kegiatan yang berguna bagi dirinya dan orang lain.
2. Disiplin
Dalam menjalankan kehidupan dan kegiatan usahanya, wirausahawan dituntut untuk memiliki kedisiplinan. Kedislipinan harus diterapkan dalam berbagai hal, sesuai dengan usaha yang sedang dijalankan.
3. Komitmen Tinggi
Untuk mendukung tercapainya keberhasilan usaha, wirausaha harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap jegiatan usaha yang dijalankannya.
4. Jujur
Sifat jujur adalah perilaku utama yang harus ditonjolkan wirausaha untuk membangun kepercayaan (kredibilitas) dari semua pihak antara lain mitra kerja, kreditor, dan pelanggan.
5. Kreatif dan Inovatif
Wirausaha harus mempunyai kreativitas (daya cipta) yang relatif tinggi, intuisi yang kuat, wawasan yang luas, prakarsa/inisiatif yang relatif tinggi, sehingga mampu menjadi pribadi yang inovatif.
6. Mandiri dan Realistis
Wirausaha harus memiliki sikap hidup mandiri, dinamis, dan dapat memandang kehidupan serta perkembangan bisnis secara realistis. Ia harus memiliki jiwa kepemimpinan dan sikap yang pantang menyerah.
Dengan karakteristik seperti yang diungkapkan diatas, maka seorang wirausaha biasanya mempunyai kemampuan tertentu, antara lain:
• Kemampuan dalam membuka, mencari, menciptakan, dan menggunakan peluang.
• Kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru.
• Kemampuan untuk menyatukan faktor-faktor produksi atau mengorganisasikan perusahaan secara efektif dan efisien
• Kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis, masyarakat, dan pemerintah
• Kemampuan dalam mengambil keputusan dan meminimalkan risiko
• Kemampuan memanfaatkan fasilitas dan teknologi yang ada
• Kemampuan untuk bersaing dengan pihak lain
4. Faktor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan karakteristik wirausahawan.
1. KEBERHASILAN WIRAUSAHAWAN
Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang berhubungan dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau menghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju.
Menurut Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam, ada delapan anak tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam
mengembangkan profesinya, yaitu:
a. Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam usahanya.
b. Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha. SEorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan untuk maju dan dilandasi ketekunan serta kesabaran.
e. Pandai membuat keputusan
Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada alternative sulit, dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam mengambil keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.
f. Mau menambah Ilmu pengetahuan
Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan seorang wirausaha dapat mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha.
g. Ambisi untuk maju
Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai keberhasilan. Ambisi yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang baik.
h. Pandai berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa yang disampaikan.
2. KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama, antara lain:
1. Kurangnya dana untuk modal
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.
Menurut Alex S. Niti Semito, kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Kegagalan yang dapat dihindarkan
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dsan dapat diantisipasi sebelumnya.
Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang, pelayanan yang kurang baik, dll
2. Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan
Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti bencana alam,
peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Sebab-sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:
• Kurang ulet dan cepat putus asa
• Kurang tekun dan kurang teliti
• Tidak jujur dan kurang cekatan
• Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
• Kurang inisiatif dan kurang kreatif
• Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman
• Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang
• Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen
• Pelayanan yang kurang baik
• Banyaknya piutang ragu – ragu
• Banyaknya pemborosan dan penyimpangan
• Kekeliruan menghitung harga pokok
• Menyamakan perusahaan sebagai badan social
• Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan
• Kemacetan yang sering terjadi
• Kurangnya pengawasan
5. Pengertian, tujuan, dan manfaat perilaku kerja prestatif
PERILAKU KERJA PRESTATIF
A. Pengertian Kerja Prestatif
Prestasi adalah hasil yang dicapai dari sesuatu yag telah dilakukan atau dikerjakan. Arti prestatif adalah berprestasi atau ukuranb keberhasilan. Jadi, kerja prestatif dapat diartikan sebagai kerja yang berprestasi.Presatasi yang baik biasanya dapat dicapai oleh seseorang yang menerapkan perilaku kerja prestatif, yaitu seseorang yang selalu ingi mencapai kemajuan bagi dirinya maupun lingkungannya melalui kerja keras.
Kerja keras (work hard) harus diwarnai oleh sikap yang baik dalam bekerja, seperti :
1. Bekerja dengan didasarkan pada kecerdasan dan imajinasi (work with head)
2. Bekerja dengan sepunuh hati (work with heart)
3. Bekerja dengan jujur (work with honest)
4. Bekerja dengan menghargai (work with honour)
5. Bekerja dengan rammah (work with hospitaly)
B. Tujuan Kerja Prestatif
Tujuan dari kerja prestatif ialah untuk mendukung pencapaian tujuan utama usaha yang dibangun oleh seseorang atau organisasiperusahaan dalam menjalankan fungsinya susuai dengan visi (wawasan dan tujuan masa depan), misi (pelaksanaan tugas) dan tujuan strategisnya.
C. Manfaat perilaku kerja prestatif bagi para wirausahawan terhadap usahanya dan pembangunan bangsa sebagai berikut:
a. Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
b. Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahann usaha.
c. Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya.
d. Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif, dan fleksibel.
e. Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal dalam usahanya.
f. Meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya.
g. Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan bertanggung jawab.
h. Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya.
i. Meningkatkan produktivitas dalam organisasi perusahaan.
j. Meningkatkan komitmen tinggi terhadap pekerjaanya.
D. Prinsip Kerja Prestatif
Secara umum, yang dimaksud dengan prinsip kerja prestatif adalah bagaimana seseorang menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan memotivasi dirinya untuk mencapai hasil kerja yang sebaik –baiknya.
E. Cara Mencapai Kerja Prestatif
Untuk mencapai kerja prestatif tersebut, seseorang harus :
1. Mempunyai kekuatan untuk menciptakan kegiatan
2. Mempunyai Pemahaman tujuan pekerjaan
3. Mmepunyai kemampuan/keterampilan untukn mengemban tugas
4. Mempunyai motivasi diri untuk bekerja dengan baik
5. Mempunyai intergritas dan loyalitas
6. Mempunyai ketahanan diri terhadap tekanan psikologis dari beban tiap pekerjaan
7. Mempunyai sikap mudah bekerja sama dengan orang lain 8. Mempunyai rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian
6. Perilaku kerja prestatif ( selalu ingin maju ) meliputi;
a. Kerja keras
b. kerja mawas>< emosional
c. kerja cerdas
d. kerja tuntas
e. kerja ikhlas
PERILAKU KERJA PRESTATIF
Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan di dalam mengelola usahanya atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
1. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Contoh: Seorang buruh tani yang bekerja dengan upah yang pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2. Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Seorang pemilik perusahaan, di rumah mempunyai masalah dengan keluarganya. Di perusahaannya, ada pegawainya yang melakukan kesalahan. Maka sebagai pemimpin atau pemilik usaha harus dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, memakai atau menggunakan bahasa global, pandai berkomunikasi dan pandai pula mengelola informasi.
4. Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan mak
6. Ciri-ciri seorang wirausahawan menurut Geoffrey g. Meredith yaitu :
1. Percaya diri adalah situ paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam memulai, melakukan, dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang di hadapi. Memiliki nilau keyakinan, optimisme, individualisme dan ketidak ketergantungan.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil. Wirausahawan adalah yang selalu mengutamakan tugas dan hasil. Slalu mengutamakan prestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekat kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energit, serta beriniaiatif. Slalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi, tidak malu atau tidak gengsi melakukan pekerjaan. Saat berprestasi tuadak pernah puas dengan hasil, sehingga usahanya semakin maju dan berkembang.
3. Berani mengambil resiko. Setiap wirausahawan memiliki kemauan untuk mengambil resiko karena ingin menjadi pemenang tetapi dengan jalan atau cara yang baik. Dan tidak takut mengambil resiko yang besar karena mereka telah mempertimbangkan atau memperhitungkan akan berhasil dalam mengatasi resiko itu. Wirausaha lebih menyukai usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan. Wirausahawan dituntut memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan jnovasi, mereka selalu menampilkan barang dan jasa jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dahulu daripada pasar. Slalu menyesuaikan diri dengan organisasi yang dipimpinnya, berpikir terbuka dengan mau mendengar kritik dan saran dari bawahannya. Dan bersifat responsif terhadap masalah masalah yang dihadapi.
5. Berorientasi pada masa depan. Wirausahawan yang berorientasi pada masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan pada masa depan. Mereka tidak cepat puas dengan keadaan sekarang dan terus menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda slalu tau cara mengembangkan bidang usahanya dimasa depan agar kontinuitasnya tetap terjaga.
6. Keorisinilan. Wirausahawan tidak pernah mau mengekor atau mengikuti pada keberhasilan orang lain, justru menemukan sesuatu yang baru. Mereka selalu kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkan ide ide yang muncul.
Muatan lokal
Bahasa Dayak Ngaju
Nduan : ambil
Hanangui : berenang
Mambesei : mendayung
Mapas : menyapu
Besarak : sisiran
Luntuh : rebus
Mamisi : memancing
Mawi : pukul
Besuh : kenyang
Hadari : lari
Manjatu : jatuh
Baseput : gemuk
Sadingen : dingin
Balasut : panas
Balau : lapar
Telah belai : haus
Kuman : makan
Mihop : Minum
Danum : air
Bari : nasi
Behas : beras
Lauk : ikan
Manok : ayam
Tanteluh: telur
Kanai : Bagian perut
Bajawa : labu
Dawen : daun
Kalakai : daun pakis
Lenge : tangan
Tunjuk : jari
Pai : kaki
Kanai : perut
Sapak : paha
Buntis : betis
Hunjun baha : bahu
Paringkong : kurus
Nduan : ambil
Hanangui : berenang
Mambesei : mendayung
Mapas : menyapu
Besarak : sisiran
Luntuh : rebus
Mamisi : memancing
Mawi : pukul
Besuh : kenyang
Hadari : lari
Manjatu : jatuh
Baseput : gemuk
Sadingen : dingin
Balasut : panas
Balau : lapar
Telah belai : haus
Kuman : makan
Mihop : Minum
Danum : air
Bari : nasi
Behas : beras
Lauk : ikan
Manok : ayam
Tanteluh: telur
Kanai : Bagian perut
Bajawa : labu
Dawen : daun
Kalakai : daun pakis
Lenge : tangan
Tunjuk : jari
Pai : kaki
Kanai : perut
Sapak : paha
Buntis : betis
Hunjun baha : bahu
Paringkong : kurus
Pendidikan Kewarganegaraan
BAB I
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENG GARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia
1. Macam-Macam Kekuasaan Negara
Menurut John Locke kekuasaan negara dapat dibagi menjadi tiga kekuasaan yaitu:
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang- undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang- undang
c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar negeri.
Sedangkan menurut Montesquieu kekuasaan negara dibagi :
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang- undang
c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang-undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-undang.
2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia
Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
a. Pembagian kekuasaan secara horizontal
1) Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2) Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan penyelenggaraan pemerintahan Negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3) Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang- undang. Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 .
4) Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5) Kekuasaan eksaminatif atau inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal
Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan menurut tingkat nya, yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai konsekuensi dari diterapkannya asas desentralisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan asas tersebut, pemerintah pusat menyerahkan wewenang pemerintahan kepada pemerintah daerah otonom (provinsi dan kabupaten/kota) untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu kewena ngan yang berkaitan dengan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, agama, moneter dan fiskal. Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
B. Kedudukan dan fungsi Kementerian negara Republik Indonesia dan lembaga pemerintahan non departemen
1. Tugas Kementerian Negara Republik Indonesia
Keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia diatur secara tegas dalam Pasal 17 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan sebagai berikut.
a. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
b. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
c. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
d. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang.
Pasal 17 ayat (3) UUD NRI tahun 1945 menyebutkan bahwa “setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.” Dengan kata lain, setiap kementerian negara masing-masing mempunyai tugas sendiri. Adapun urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab kementerian negara adalah sebagai berikut.
a. Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan.
b. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan, pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan.
c. Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah, meliputi urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan usaha milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan kawasan atau daerah tertingg
2. Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara. Kementerian Negara Republik Indonesia dapat diklasifi kasikan berdasarkan urusan pemerintahan yang ditanganinya.
a. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomenklatur/ nama kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1) Kementerian Dalam Negeri
2) Kementerian Luar Negeri
3) Kementerian Pertahanan
b. Kementerian yang mempunyai tugas penyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara dengan upaya pencapaian tujuan kementerian sebagai bagian dari tujuan pembangunan nasional. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1) Kementerian Agama
2) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
3) Kementerian Keuangan
4) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
6) Kementerian Kesehatan
7) Kementerian Sosial
8) Kementerian Ketenagakerjaan
9) Kementerian Perindustrian
10) Kementerian Perdagangan
11) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
12) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
13) Kementerian Perhubungan
14) Kementerian Komunikasi dan Informatika
15) Kementerian Pertanian
16) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
17) Kementerian Kelautan dan Perikanan
18) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
19) Kementerian Agraria dan Tata Ruang
c. Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara serta menjalankan fungsi perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, dan pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya. Kementerian ini yang menangani urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah.
1) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
2) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
3) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
4) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
5) Kementerian Pariwisata
6) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
7) Kementerian Pemuda dan Olahraga
8) Kementerian Sekretariat Negara
Selain kementerian yang menangani urusan pemerintahan di atas, ada juga kementerian koordinator yang bertugas melakukan sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-kementerian yang berada di dalam lingkup tugasnya. Kementerian koordinator, terdiri atas beberapa kementerian sebagai berikut.
1) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
a) Kementerian Dalam Negeri
b) Kementerian Hukum dan HAM
c) Kementerian Luar Negeri
d) Kementerian Pertahanan
e) Kementerian Komunikasi dan Informatika
f) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
2) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
a) Kementerian Keuangan
b) Kementerian Ketenagakerjaan
c) Kementerian Perindustrian
d) Kementerian Perdagangan
e) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
f) Kementerian Pertanian
g) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
h) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
i) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
j) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
3) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
a) Kementerian Agama;
b) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
c) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
d) Kementerian Kesehatan;
e) Kementerian Sosial;
f) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
g) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan
h) Kementerian Pemuda dan Olahraga.
4) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
a) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
b) Kementerian Perhubungan
c) Kementerian Kelautan dan Perikanan
d) Kementerian Pariwisata
3. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Selain memiliki Kementerian Negara, Republik Indonesia juga memiliki Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang dahulu namanya Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian berada di bawah presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang terkait.
Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia, yaitu Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Diantaranya adalah; Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Badan Informasi Geospasial (BIG); Badan Intelijen Negara (BIN); Badan Kepegawaian Negara (BKN), di bawah koordinasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; dan lain-lain.
C. Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai sesuatu yang hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat tentang apa yang dipandang baik
Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 merupakan landasan bangsa Indonesia yang mengandung tiga tata nilai utama, yaitu dimensi spiritual, dimensi kultural, dan dimensi institusional.
a. Dimensi spiritual mengandung makna bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan keseluruhan nilai dalam falsafah negara.
b. Dimensi kultural mengandung makna bahwa Pancasila merupakan landasan falsafah negara, pandangan hidup bernegara, dan sebagai dasar negara.
c. Dimensi institusional mengandung makna bahwa Pancasila harus sebagai landasan utama untuk mencapai cita-cita dan tujuan bernegara, dan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Aktualisasi nilai spiritual dalam Pancasila tergambar dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini berarti bahwa dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan tidak boleh meninggalkan prinsip keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Nilai ini menunjukkan adanya pengakuan bahwa manusia, terutama penyelenggara negara memiliki keterpautan hubungan dengan Sang Penciptanya. Artinya, di dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara negara tidak hanya dituntut patuh terhadap peraturan yang berkaitan dengan tugasnya, tetapi juga harus dilandasi oleh satu pertanggungjawaban kelak kepada Tuhannya di dalam pelaksanaan tugasnya.
Hubungan antara manusia dan Tuhan yang tercermin dalam sila pertama sesungguhnya dapat memberikan rambu-rambu agar tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran, terutama ketika seseorang harus melakukan korupsi atau penyelewengan harta negara lainnya dan perilaku negatif lainnya. Nilai spiritual inilah yang tidak ada dalam doktrin good governance yang selama ini menjadi panduan dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Nilai spiritual dalam Pancasila ini sekaligus menjadi nilai yang seharusnya dapat teraktualisasi dalam tata kelola pemerintahan.
Dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan, nilai falsafah termanifestasikan di setiap proses perumusan kebijakan dan implementasinya. Nilai Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan utuh di setiap praktik penyelenggaraan pemerintahan khususnya dalam memberikan pelayanan lepada masyarakat agar tidak terjadi perlakuan yang sewenang dan diskriminatif.
Selain itu, nilai spiritualitas menjadi pemandu bagi penyelenggaraan pemerintahan agar tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar kewenangan dan ketentuan yang sudah digariskan.
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENG GARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia
1. Macam-Macam Kekuasaan Negara
Menurut John Locke kekuasaan negara dapat dibagi menjadi tiga kekuasaan yaitu:
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang- undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang- undang
c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar negeri.
Sedangkan menurut Montesquieu kekuasaan negara dibagi :
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang- undang
c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang-undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-undang.
2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia
Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
a. Pembagian kekuasaan secara horizontal
1) Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2) Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan penyelenggaraan pemerintahan Negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3) Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang- undang. Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 .
4) Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5) Kekuasaan eksaminatif atau inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal
Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan menurut tingkat nya, yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai konsekuensi dari diterapkannya asas desentralisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan asas tersebut, pemerintah pusat menyerahkan wewenang pemerintahan kepada pemerintah daerah otonom (provinsi dan kabupaten/kota) untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu kewena ngan yang berkaitan dengan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, agama, moneter dan fiskal. Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
B. Kedudukan dan fungsi Kementerian negara Republik Indonesia dan lembaga pemerintahan non departemen
1. Tugas Kementerian Negara Republik Indonesia
Keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia diatur secara tegas dalam Pasal 17 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan sebagai berikut.
a. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
b. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
c. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
d. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang.
Pasal 17 ayat (3) UUD NRI tahun 1945 menyebutkan bahwa “setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.” Dengan kata lain, setiap kementerian negara masing-masing mempunyai tugas sendiri. Adapun urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab kementerian negara adalah sebagai berikut.
a. Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan.
b. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan, pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan.
c. Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah, meliputi urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan usaha milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan kawasan atau daerah tertingg
2. Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara. Kementerian Negara Republik Indonesia dapat diklasifi kasikan berdasarkan urusan pemerintahan yang ditanganinya.
a. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomenklatur/ nama kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1) Kementerian Dalam Negeri
2) Kementerian Luar Negeri
3) Kementerian Pertahanan
b. Kementerian yang mempunyai tugas penyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara dengan upaya pencapaian tujuan kementerian sebagai bagian dari tujuan pembangunan nasional. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1) Kementerian Agama
2) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
3) Kementerian Keuangan
4) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
6) Kementerian Kesehatan
7) Kementerian Sosial
8) Kementerian Ketenagakerjaan
9) Kementerian Perindustrian
10) Kementerian Perdagangan
11) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
12) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
13) Kementerian Perhubungan
14) Kementerian Komunikasi dan Informatika
15) Kementerian Pertanian
16) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
17) Kementerian Kelautan dan Perikanan
18) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
19) Kementerian Agraria dan Tata Ruang
c. Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara serta menjalankan fungsi perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, dan pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya. Kementerian ini yang menangani urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah.
1) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
2) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
3) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
4) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
5) Kementerian Pariwisata
6) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
7) Kementerian Pemuda dan Olahraga
8) Kementerian Sekretariat Negara
Selain kementerian yang menangani urusan pemerintahan di atas, ada juga kementerian koordinator yang bertugas melakukan sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-kementerian yang berada di dalam lingkup tugasnya. Kementerian koordinator, terdiri atas beberapa kementerian sebagai berikut.
1) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
a) Kementerian Dalam Negeri
b) Kementerian Hukum dan HAM
c) Kementerian Luar Negeri
d) Kementerian Pertahanan
e) Kementerian Komunikasi dan Informatika
f) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
2) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
a) Kementerian Keuangan
b) Kementerian Ketenagakerjaan
c) Kementerian Perindustrian
d) Kementerian Perdagangan
e) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
f) Kementerian Pertanian
g) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
h) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
i) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
j) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
3) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
a) Kementerian Agama;
b) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
c) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
d) Kementerian Kesehatan;
e) Kementerian Sosial;
f) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
g) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan
h) Kementerian Pemuda dan Olahraga.
4) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
a) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
b) Kementerian Perhubungan
c) Kementerian Kelautan dan Perikanan
d) Kementerian Pariwisata
3. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Selain memiliki Kementerian Negara, Republik Indonesia juga memiliki Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang dahulu namanya Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian berada di bawah presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang terkait.
Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia, yaitu Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Diantaranya adalah; Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Badan Informasi Geospasial (BIG); Badan Intelijen Negara (BIN); Badan Kepegawaian Negara (BKN), di bawah koordinasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; dan lain-lain.
C. Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai sesuatu yang hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat tentang apa yang dipandang baik
Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 merupakan landasan bangsa Indonesia yang mengandung tiga tata nilai utama, yaitu dimensi spiritual, dimensi kultural, dan dimensi institusional.
a. Dimensi spiritual mengandung makna bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan keseluruhan nilai dalam falsafah negara.
b. Dimensi kultural mengandung makna bahwa Pancasila merupakan landasan falsafah negara, pandangan hidup bernegara, dan sebagai dasar negara.
c. Dimensi institusional mengandung makna bahwa Pancasila harus sebagai landasan utama untuk mencapai cita-cita dan tujuan bernegara, dan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Aktualisasi nilai spiritual dalam Pancasila tergambar dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini berarti bahwa dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan tidak boleh meninggalkan prinsip keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Nilai ini menunjukkan adanya pengakuan bahwa manusia, terutama penyelenggara negara memiliki keterpautan hubungan dengan Sang Penciptanya. Artinya, di dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara negara tidak hanya dituntut patuh terhadap peraturan yang berkaitan dengan tugasnya, tetapi juga harus dilandasi oleh satu pertanggungjawaban kelak kepada Tuhannya di dalam pelaksanaan tugasnya.
Hubungan antara manusia dan Tuhan yang tercermin dalam sila pertama sesungguhnya dapat memberikan rambu-rambu agar tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran, terutama ketika seseorang harus melakukan korupsi atau penyelewengan harta negara lainnya dan perilaku negatif lainnya. Nilai spiritual inilah yang tidak ada dalam doktrin good governance yang selama ini menjadi panduan dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Nilai spiritual dalam Pancasila ini sekaligus menjadi nilai yang seharusnya dapat teraktualisasi dalam tata kelola pemerintahan.
Dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan, nilai falsafah termanifestasikan di setiap proses perumusan kebijakan dan implementasinya. Nilai Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan utuh di setiap praktik penyelenggaraan pemerintahan khususnya dalam memberikan pelayanan lepada masyarakat agar tidak terjadi perlakuan yang sewenang dan diskriminatif.
Selain itu, nilai spiritualitas menjadi pemandu bagi penyelenggaraan pemerintahan agar tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar kewenangan dan ketentuan yang sudah digariskan.
Ekonomi
BAB 1. KONSEP DASAR ILMU EKONOMI
A. Ilmu ekonomi
1.pengertian ilmu ekonomi
Ekonomi berasal dari bhasa yunani yakni dari kata oikos yg berarti rumah tangga dan nomos yg berarti peraturan. Jadi, ekonomi adalah peraturan rumah tangga atau mengatur rumah tangga. Adapun yg dimaksud ahli ekonomi atau ekonom adalah yg menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Adapun ilmu yg mempelajari tentang ekonomi disebut ilmu ekonomi.
Berikut ini beberapa definisi ilmu ekonomi menurut pendapat tokoh ekonomi.
a. Prof.P.A. Samuelson
Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan., dengan cara atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yg terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang dan dimasa yg akan datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat.
b. Adam Smith
Ilmu ekonomi adalah ilmu kekayaanatau ilmu yg khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu bangsa dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dan kemakmuran, seperti hasil-hasil industri, pertanian dan sebagainya.
c. J.B.Say
ilmu ekonomi adalah suatu kajian tentang peraturan yg menentukan kekayaan.
d. David Ricardo
Ilmu ekonomi adalah suatu kajian tentang hukum berbagai jenis golongan masyarakat.
e. Lipsey
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yg langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yg tidak terbatas.
f. Alfred Marshall
Ilmu ekonomi adalah ilmu yg mempelajari usaha-usaha individu dalam ikatan pekerjaan dalam kehidupannya sehari-hari. Ilmu ekonomi membahas tentang kehidupan manusia yg berhubungan dengan bagaimana ia memperoleh pendapatan dan bagaimana pula ia mempergunakan pendapatan itu.
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut,dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi merupakan ilmu yg mempelajari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran yg diharapkan, dengan memilih sumber daya produksi yg sifatnya lagka atau terbatas.
2. Perkembangan Ilmu Ekonomi
Masalah ekonomi sama tuanya dengan usia peradaban manusia. Tetapi, ilmu ekonomi baru muncul pada abad ke-18,melalui buku Adam Smith yg berjudul An Inquiri Into the Nature And Causes of the Wealth of Nation (1776). Itulah sebabnya Adam Smith dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi modern. Adapun Smith melihatnya dari sudut rasionalitas,misalnya,zaman dulu kemiskinan dianggap sebagai takdir. Namun semenjak zaman modern (abad ke-18) kemiskinan dipandang ada kaitannya dengan ketidakmampuan bekerja produktif atau karena tidak memiliki tanah.
B. Pembagian Ilmu Ekonomi
Menurut Alfred W. Stoiner, ilmunekonomi dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi deskriptif, teori ekonomi dan ilmu ekoomi terapan.
1. Ilmu Ekonomi Deskriptif
Ilmu ekonomi deskriptif adalah bagian ilmu ekonomi yg menggambarkan kterangan-keterangan faktual tentang suatu keadaan ekonomi dalam bentuk angka-angka,grafik , kurva atau penyajian lainnya. Ilmu ekonomi deskriptif digunakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) untuk menyajikan keadaan ekonomi baik makro maupun mikro. Contoh ilmu ekonomi deskriptif, yaitu tabel perkembangan sector industri tertentu atau keadaan ekonomi suatu daerah tertentu yg dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
2. Teori Ekonomi
Teori ekonomi merupakan kumpulan teori-teori di bidang ekonomi yg berusaha menjelaskan,mencari pengertian, hubungan sebab akibat, dan cara kerja system ekonomi. Ekonomi teori merupakan kerangka konsep yg berangkat dari gejala-gejala konkrit yg terjadi dikehidupan masyarakat. Gejala-gejala ini kemudian dianalisis dengan menggunakan metode-metode tertentu, sehingga dapat dilacak adanya pola-pola tertentu yg menghubungkan peristiwa-peristiwa makro dan teori ekonomi mikro.
3. Ilmu Ekonomi Terapan
Ekonomi terapan merupakan terapan dari teori-teori ekonomi. Artinya bahwa kerangka-kerangka pengertian dari analisis ekonomi teori digunakan untuk membuat atau merumuskan kebijakan-kebijakan, pedoman-pedoman yg tepat untuk mengatasi masalah ekonomi tertentu. Oleh karena itu, dicarilah pemecahannya dengan menggunakan teori ekonomi yg sesuai dengan corak masalah yg dihadapi
.Dengan demikian,ekonomi terapan lebih bersifat praktis dengan menerapkan pengertian ekonomi pada masalah-masalah tertentu. Adanya spesialisasi dan penerapan pada bidang-bidang khusus menimbulkan cabang-cabang ilmu ekonomi seperti, ekonomi koperasi,ekonomi pembangunan, ekonomi moneter, ekonomi dan manajemen perusahaan,ekonomi internasional, dan ekonomi pertanian.
Ilmu ekonomi teori dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu teori ekonomi mikro dan makro. Perbedaan antara ekonomi mikro dengan ekonomi makro dapat dilihat dari pembahasan berikut.
1. Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yg khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Focus analisis ekonomi mikro adalah perilaku individu seperti perusahaan (produsen), tenaga kerja, dan konsumen dalam konteks yg lebih terbatas (industri).
Analisis ekonomi mikro terdiri atas teori harga dan teori produksi, dan teori distribusi.
a. Teori harga , antara lain membahas proses pembentukan harga oleh interaksi antara penawaran dan permintaan terhadap suatu barang dan jasa di dalam suatu pasar, factor-faktor yg memengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga permintaan dengan penawaran , bentuk-bentuk pasar dan sebagainya.
b. Teori produksi, antara ain menganalisis masalah biaya produksi, tingkat produksi yg paling menguntungkan produsen, serta kombinasi faktor-faktor produksi yg harus dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba maksimum tercapai.
c. Teori distribusi membahas faktor-faktor yg menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yg harus dibayar karena penggunaan modal dan tingkat keuntungan yg diperoleh para pengusaha.
Beberapa aspek yg dianalisis teori ekonomi mikro antara lain.
a. Proses penentuan tingkat harga dan jumlah barang yg diperjualbelikan dipasar (teori harga)
b. Perilaku pembeli dan penjual
c. Interaksi di pasar faktor produksi
Anggapan dasar yg digunakan dalam ekonomi mikro :
a. Semua sumber produktif bekerja dan dipergunakan sepenuhnya, dengan kata lain mekanisme pasar berjalan (fully employed) sehingga tidak ada satupun yg menganggur.
b. Semua barang yg dihasilkan pasti terjual habis
2. Ekonomi Makro
Ekonomi makro mempelajari kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Focus pembahasannya berkaitan dengan bagaimana perilaku rumah tangga swasta, pemerintah, dan perdagangan luar negeri (ekspor-impor) dalam konteks keseluruhan (agregat).
Beberapa aspek yg dianalisis dalam teori ekonomi makro, antara lain :
a. Menentukan kegiatan perekonomian Negara, perubahan harga-harga dan pengaruh perubahan jumlah uang beredar terhadap pengeluaran agregat.
b. Pengeluaran agregat
c. Mengatasi pengangguran dan inflasi
d. Kebijakan fiscal dan moneter
e. Pertumbuhan ekonomi
f. Permintaan dan penawaran agregat
a. Masalah inflasi
Inflasi dapat didefinikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yg berlaku dalam sesuatu perekonomian. Faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi :
1) Tingkat pengeluaran agregat yg melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
2) Tuntutan kenaikan upah dari pekerja
3) Kenaikan harga barang impor
4) Penambahan penawaran uang
5) Kekacauan politik dan ekonomi
b. Masalah pengangguran
Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yg tersedia. Penyebab tingginya tingkat pengangguran yaitu laju pertumbuhan kesempatan kerja.
c. Ketidakstabilan neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yg menunjukan aliran pembayaran dari Negara-negara lain ke dalam negeri dan keluar negeri dalam satu tahun tertentu.
C. Prinsip Ekonomi
Prinsip eknomi dapat diartikan sebagai tindakan untuk mendapatkan hasil yg maksimum dengan pemanfaatan biaya tertentu atau dengan faktor produksi tertentu berusaha untuk mendapatkan hasil produksi yg maksimal
1) Prinsip Ekonomi Konsumen
Hal-hal yg diperhatikan :
a. Menyusun skala prioritas kebutuhan dengan mendahulukan kebutuhan yg paling mendesak dan seterusnya sampai pada yg tidak mendesak.
b. Memperhatikan kemampuan atau daya belinya
c. Memperhatikan perbandingan manfaat dan nilai yg akan diperoleh dengan biaya yg dikeluarkan
2.prinsip ekonomi produsen
Hal-hal yg diperhatikan :
a. Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga yg murah
b. Membuat anaisis kebutuhan pasar agar barang yg diproduksi dapat laku terjual.
c. Perolehan atau laba yg di dapat lebih besar.
3. Prinsip Ekonomi Distributor
Hal- hal yg diperhatikan :
a. Barang yg dijual disesuaikan dengan selera dan kebutuhan masyarakat dengan harga bersaing dan bermutu
b. Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang
c. Membeli barang secara langsung dari produsen sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yg diperoleh lebih maksimal.
A. Ilmu ekonomi
1.pengertian ilmu ekonomi
Ekonomi berasal dari bhasa yunani yakni dari kata oikos yg berarti rumah tangga dan nomos yg berarti peraturan. Jadi, ekonomi adalah peraturan rumah tangga atau mengatur rumah tangga. Adapun yg dimaksud ahli ekonomi atau ekonom adalah yg menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Adapun ilmu yg mempelajari tentang ekonomi disebut ilmu ekonomi.
Berikut ini beberapa definisi ilmu ekonomi menurut pendapat tokoh ekonomi.
a. Prof.P.A. Samuelson
Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan., dengan cara atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yg terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang dan dimasa yg akan datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat.
b. Adam Smith
Ilmu ekonomi adalah ilmu kekayaanatau ilmu yg khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu bangsa dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dan kemakmuran, seperti hasil-hasil industri, pertanian dan sebagainya.
c. J.B.Say
ilmu ekonomi adalah suatu kajian tentang peraturan yg menentukan kekayaan.
d. David Ricardo
Ilmu ekonomi adalah suatu kajian tentang hukum berbagai jenis golongan masyarakat.
e. Lipsey
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yg langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yg tidak terbatas.
f. Alfred Marshall
Ilmu ekonomi adalah ilmu yg mempelajari usaha-usaha individu dalam ikatan pekerjaan dalam kehidupannya sehari-hari. Ilmu ekonomi membahas tentang kehidupan manusia yg berhubungan dengan bagaimana ia memperoleh pendapatan dan bagaimana pula ia mempergunakan pendapatan itu.
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut,dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi merupakan ilmu yg mempelajari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran yg diharapkan, dengan memilih sumber daya produksi yg sifatnya lagka atau terbatas.
2. Perkembangan Ilmu Ekonomi
Masalah ekonomi sama tuanya dengan usia peradaban manusia. Tetapi, ilmu ekonomi baru muncul pada abad ke-18,melalui buku Adam Smith yg berjudul An Inquiri Into the Nature And Causes of the Wealth of Nation (1776). Itulah sebabnya Adam Smith dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi modern. Adapun Smith melihatnya dari sudut rasionalitas,misalnya,zaman dulu kemiskinan dianggap sebagai takdir. Namun semenjak zaman modern (abad ke-18) kemiskinan dipandang ada kaitannya dengan ketidakmampuan bekerja produktif atau karena tidak memiliki tanah.
B. Pembagian Ilmu Ekonomi
Menurut Alfred W. Stoiner, ilmunekonomi dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi deskriptif, teori ekonomi dan ilmu ekoomi terapan.
1. Ilmu Ekonomi Deskriptif
Ilmu ekonomi deskriptif adalah bagian ilmu ekonomi yg menggambarkan kterangan-keterangan faktual tentang suatu keadaan ekonomi dalam bentuk angka-angka,grafik , kurva atau penyajian lainnya. Ilmu ekonomi deskriptif digunakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) untuk menyajikan keadaan ekonomi baik makro maupun mikro. Contoh ilmu ekonomi deskriptif, yaitu tabel perkembangan sector industri tertentu atau keadaan ekonomi suatu daerah tertentu yg dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
2. Teori Ekonomi
Teori ekonomi merupakan kumpulan teori-teori di bidang ekonomi yg berusaha menjelaskan,mencari pengertian, hubungan sebab akibat, dan cara kerja system ekonomi. Ekonomi teori merupakan kerangka konsep yg berangkat dari gejala-gejala konkrit yg terjadi dikehidupan masyarakat. Gejala-gejala ini kemudian dianalisis dengan menggunakan metode-metode tertentu, sehingga dapat dilacak adanya pola-pola tertentu yg menghubungkan peristiwa-peristiwa makro dan teori ekonomi mikro.
3. Ilmu Ekonomi Terapan
Ekonomi terapan merupakan terapan dari teori-teori ekonomi. Artinya bahwa kerangka-kerangka pengertian dari analisis ekonomi teori digunakan untuk membuat atau merumuskan kebijakan-kebijakan, pedoman-pedoman yg tepat untuk mengatasi masalah ekonomi tertentu. Oleh karena itu, dicarilah pemecahannya dengan menggunakan teori ekonomi yg sesuai dengan corak masalah yg dihadapi
.Dengan demikian,ekonomi terapan lebih bersifat praktis dengan menerapkan pengertian ekonomi pada masalah-masalah tertentu. Adanya spesialisasi dan penerapan pada bidang-bidang khusus menimbulkan cabang-cabang ilmu ekonomi seperti, ekonomi koperasi,ekonomi pembangunan, ekonomi moneter, ekonomi dan manajemen perusahaan,ekonomi internasional, dan ekonomi pertanian.
Ilmu ekonomi teori dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu teori ekonomi mikro dan makro. Perbedaan antara ekonomi mikro dengan ekonomi makro dapat dilihat dari pembahasan berikut.
1. Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yg khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Focus analisis ekonomi mikro adalah perilaku individu seperti perusahaan (produsen), tenaga kerja, dan konsumen dalam konteks yg lebih terbatas (industri).
Analisis ekonomi mikro terdiri atas teori harga dan teori produksi, dan teori distribusi.
a. Teori harga , antara lain membahas proses pembentukan harga oleh interaksi antara penawaran dan permintaan terhadap suatu barang dan jasa di dalam suatu pasar, factor-faktor yg memengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga permintaan dengan penawaran , bentuk-bentuk pasar dan sebagainya.
b. Teori produksi, antara ain menganalisis masalah biaya produksi, tingkat produksi yg paling menguntungkan produsen, serta kombinasi faktor-faktor produksi yg harus dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba maksimum tercapai.
c. Teori distribusi membahas faktor-faktor yg menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yg harus dibayar karena penggunaan modal dan tingkat keuntungan yg diperoleh para pengusaha.
Beberapa aspek yg dianalisis teori ekonomi mikro antara lain.
a. Proses penentuan tingkat harga dan jumlah barang yg diperjualbelikan dipasar (teori harga)
b. Perilaku pembeli dan penjual
c. Interaksi di pasar faktor produksi
Anggapan dasar yg digunakan dalam ekonomi mikro :
a. Semua sumber produktif bekerja dan dipergunakan sepenuhnya, dengan kata lain mekanisme pasar berjalan (fully employed) sehingga tidak ada satupun yg menganggur.
b. Semua barang yg dihasilkan pasti terjual habis
2. Ekonomi Makro
Ekonomi makro mempelajari kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Focus pembahasannya berkaitan dengan bagaimana perilaku rumah tangga swasta, pemerintah, dan perdagangan luar negeri (ekspor-impor) dalam konteks keseluruhan (agregat).
Beberapa aspek yg dianalisis dalam teori ekonomi makro, antara lain :
a. Menentukan kegiatan perekonomian Negara, perubahan harga-harga dan pengaruh perubahan jumlah uang beredar terhadap pengeluaran agregat.
b. Pengeluaran agregat
c. Mengatasi pengangguran dan inflasi
d. Kebijakan fiscal dan moneter
e. Pertumbuhan ekonomi
f. Permintaan dan penawaran agregat
a. Masalah inflasi
Inflasi dapat didefinikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yg berlaku dalam sesuatu perekonomian. Faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi :
1) Tingkat pengeluaran agregat yg melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
2) Tuntutan kenaikan upah dari pekerja
3) Kenaikan harga barang impor
4) Penambahan penawaran uang
5) Kekacauan politik dan ekonomi
b. Masalah pengangguran
Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yg tersedia. Penyebab tingginya tingkat pengangguran yaitu laju pertumbuhan kesempatan kerja.
c. Ketidakstabilan neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yg menunjukan aliran pembayaran dari Negara-negara lain ke dalam negeri dan keluar negeri dalam satu tahun tertentu.
C. Prinsip Ekonomi
Prinsip eknomi dapat diartikan sebagai tindakan untuk mendapatkan hasil yg maksimum dengan pemanfaatan biaya tertentu atau dengan faktor produksi tertentu berusaha untuk mendapatkan hasil produksi yg maksimal
1) Prinsip Ekonomi Konsumen
Hal-hal yg diperhatikan :
a. Menyusun skala prioritas kebutuhan dengan mendahulukan kebutuhan yg paling mendesak dan seterusnya sampai pada yg tidak mendesak.
b. Memperhatikan kemampuan atau daya belinya
c. Memperhatikan perbandingan manfaat dan nilai yg akan diperoleh dengan biaya yg dikeluarkan
2.prinsip ekonomi produsen
Hal-hal yg diperhatikan :
a. Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga yg murah
b. Membuat anaisis kebutuhan pasar agar barang yg diproduksi dapat laku terjual.
c. Perolehan atau laba yg di dapat lebih besar.
3. Prinsip Ekonomi Distributor
Hal- hal yg diperhatikan :
a. Barang yg dijual disesuaikan dengan selera dan kebutuhan masyarakat dengan harga bersaing dan bermutu
b. Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang
c. Membeli barang secara langsung dari produsen sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yg diperoleh lebih maksimal.
Bahasa Indonesia
A. Pengertian Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah teks yang biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan.
*Mengembangkan pendapat dalam eksposisi dibagi menjadi 4:
>Menginterpretasikan isi teks eksposisi
-mengidentifikasi tesis,argumen dan rekomendasi dalam teks eksposisi.
-membedakan fakta dan opini dalam teks eksposisi.
>Mengembangkan isi teks eksposisi
-melengkapi tesis dengan argumen.
-menyampaikan kembali isi teks eksposisi dengan bahasa yang berbeda.
>Menelaah struktur dan kebahasaan teks eksposisi
-mengungkapkan struktur teks eksposisi.
-membandandingkan kebahasaan dua teks eksposisi.
>Menyusun teks eksposisi
-menentukan gagasan pokok dan gagasan penjelas dalam teks eksposisi.
-menyusun ulang gagasan kedalam teks eksposisi.
B. Ciri-ciri Teks Eksposisi
>Penulis teks berusaha menjelaskan suatu pokok persoalan secara objektif.
>Gaya penulisan bersifat informatif
>Teks membuat fakta yang terdapat di lapangan
C. Jenis-jenis Teks Eksposisi
a.Eksposisi definisi
Definisi dapat ditinjau dari berbagai macam sudut. Definisi menurut kamus besar bahasa indonesia adalah kata,frasa,atau kalimat yang mengungkapkan makna,keterangan atau ciri utama dari orang,benda,proses,atau aktivitas.
*Definisi dibagi menjadi dua:
>Definisi pertama(definisi sempit)
Definisi sempit bukan definisi mengenai suatu hal atau benda,melainkan mengenai suatu kata. Definisi sempit mencakup definisi sinonim kata dan definisi dari kamus.
>Definisi kedua(definisi luas)
Definisi luas merupakan pengembangan dari defiisi sempit yang mencakup pembahasan pengertian suatu barang atau hal yang didefinisikan.
b. Eksposisi identifikasi
Eksposisi identifikasi merupakan sebuah metode yang berusaha menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu objek. Dengan menyebutkan ciri suatu objek diharapkan pembaca atau pendengar lebih mengenal objek tersebut.
c. Eksposisi perbandingan atau pertentangan
Metode perbandingan adalah suatu cara untuk menunjukan kesamaan dan perbedaan antara dua objek atau lebih mempergunakan dasar-dasar tertentu. Dasar-dasar perbandingan adalah menempatkan sesuatu yang belum diketahui dalam kerangka suatu hal yang sudah dikenal pembaca. Jadi,pembaca lebih mudah memahami isi teks eksposisi yang ditulis.
Teks eksposisi adalah teks yang biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan.
*Mengembangkan pendapat dalam eksposisi dibagi menjadi 4:
>Menginterpretasikan isi teks eksposisi
-mengidentifikasi tesis,argumen dan rekomendasi dalam teks eksposisi.
-membedakan fakta dan opini dalam teks eksposisi.
>Mengembangkan isi teks eksposisi
-melengkapi tesis dengan argumen.
-menyampaikan kembali isi teks eksposisi dengan bahasa yang berbeda.
>Menelaah struktur dan kebahasaan teks eksposisi
-mengungkapkan struktur teks eksposisi.
-membandandingkan kebahasaan dua teks eksposisi.
>Menyusun teks eksposisi
-menentukan gagasan pokok dan gagasan penjelas dalam teks eksposisi.
-menyusun ulang gagasan kedalam teks eksposisi.
B. Ciri-ciri Teks Eksposisi
>Penulis teks berusaha menjelaskan suatu pokok persoalan secara objektif.
>Gaya penulisan bersifat informatif
>Teks membuat fakta yang terdapat di lapangan
C. Jenis-jenis Teks Eksposisi
a.Eksposisi definisi
Definisi dapat ditinjau dari berbagai macam sudut. Definisi menurut kamus besar bahasa indonesia adalah kata,frasa,atau kalimat yang mengungkapkan makna,keterangan atau ciri utama dari orang,benda,proses,atau aktivitas.
*Definisi dibagi menjadi dua:
>Definisi pertama(definisi sempit)
Definisi sempit bukan definisi mengenai suatu hal atau benda,melainkan mengenai suatu kata. Definisi sempit mencakup definisi sinonim kata dan definisi dari kamus.
>Definisi kedua(definisi luas)
Definisi luas merupakan pengembangan dari defiisi sempit yang mencakup pembahasan pengertian suatu barang atau hal yang didefinisikan.
b. Eksposisi identifikasi
Eksposisi identifikasi merupakan sebuah metode yang berusaha menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu objek. Dengan menyebutkan ciri suatu objek diharapkan pembaca atau pendengar lebih mengenal objek tersebut.
c. Eksposisi perbandingan atau pertentangan
Metode perbandingan adalah suatu cara untuk menunjukan kesamaan dan perbedaan antara dua objek atau lebih mempergunakan dasar-dasar tertentu. Dasar-dasar perbandingan adalah menempatkan sesuatu yang belum diketahui dalam kerangka suatu hal yang sudah dikenal pembaca. Jadi,pembaca lebih mudah memahami isi teks eksposisi yang ditulis.
Rabu, 05 Desember 2018
Matematika Wajib
Nilai Mutlak
Pengertian Nilai Mutlak
Nilai mutlak atau nilai absolut menggambarkan jarak nomor di baris nomor dari 0 tanpa mempertimbangkan jumlah dari arah mana nol terletak.
Dapat dikatakan bahwa nilai mutlak merupakan sebuah nilai suatu bilangan yang dihitung dari jarak bilangan itu dengan nol (0), sehingga bilangan yang dinilaimutlakkan selalu bernilai positif.
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak dalam Suatu Variabel
Persamaan nilai mutlak adalah sebuah persamaan yang selalu bernilai positif.
Pertidaksamaan nilai mutlak adalah sebuah perbandingan ukuran dua objek atau lebih yang selalu bernilai positif.
Contoh Soal Nilai Mutlak
Selesaikanlah persamaan -3|x-4|+5 = 14
Jawab :
Pertama-tama kita harus mengisolasi nilai mutlak caranya adalah dengan memisahkan nilai mutlak agar berada pada satu ruas, sementara suku yang lain kita pindahkan menuju ruas yang lain.
1. -3|x-4|+5 = 14
-3|x-4|= 14 – 5
-3|x-4|= 9
|x-4|= 3
-3|x-4|= 14 – 5
-3|x-4|= 9
|x-4|= 3
Pada persamaan nilai mutlak x-4 adalah “X” sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa:
x-4 = 3 atau x-4 = -3
sehingga
x = 7 atau x = 1
maka, himpunan penyelesaian dari persamaan di atas adalah
2. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari persamaan |4 – 2/5 x|-7 = 13
Jawab :
|4 – 2/5 x|-7 = 13
|4 – 2/5 x|= 13 + 7
|4 – 2/5 x|= 20
|4 – 2/5 x|= 13 + 7
|4 – 2/5 x|= 20
maka
|4 – 2/5 x|= 20 atau |4 – 2/5 x|= -20
sehingga
– 2/5 x = 16 atau -2/5 x = -24
x = -40 atau x = 60
x = -40 atau x = 60
Maka, himpunan penyelesaiannya adalah {-40,60}
PJOK
I.BOLA BESAR
- Sepak bola
- Pengertian sepak bola
Adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menyepak bola, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan bola dari regu lawan dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, waktu). Dalam memainkan bola pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan tangan.
- sejarah permainan sepakbola
Dari peninggalan sejarah, kita mengenal beberapa sebutan sepak bola. Pada jaman Cina kuno (dinasti Han), sepakbola dikenal dengan “tanchu”. Di Italia zaman Romawi dikenal dengan “haspartun”, di Perancis yang selanjutnya menyebar ke Normandia dan Britania (Inggris), dikenal dengan “choule”. Di Yunani kuno dikenal “epishyros” dan di Jepang dikenal dengan istilah “kemari”.
Pada tanggal 26 Oktober 1863 didirikan sebuah badan yang disebut “ English Football Assosiation”. Kemudian tanggal 26 Desember 1863 lahirlah peraturan permainan sepakbola modern yang disusun oleh badan tersebut yang dalam perkembangannya mengalami perubahan. Atas inisiatif Guerin (Perancis) pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah federasi sepakbola internasional dengan nama “ Federation International de Football Association” (FIFA). Atas inisiatif Julies Rimet tahun 1930 diselenggarakan kejuaraan dunia sepakbola pertama di Montevidio, Uruguay. Karena jasanya, maka mulai 1946 piala dunia tersebut bernama “Julies Rimet Cup”. Kejuaraan tersebut diadakan 4 tahun sekali dan mulai tahun 1970 piala tersebut menjadi milik Brasil, sebab negara ini telah memenangkan piala ini sebanyak 3 kali berturut-turut.
Di Indonesia, tanggal 19 April 1930 dibentuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta dengan dukungan bond-bond / perkumpulan sepakbola diberbagai daerah di tanah air. Pengurus PSSI pertama kali diketuai Ir. Suratin Sosrosugondo. Untuk mengenang jasa-jasanya dalam membina dan mempertahankan berdirinya PSSI, maka mulai tahun 1966 diadakan kejuaraan sepakbola tingkat taruna remaja dengan nama ‘ Piala Suratin / Suratin Cup”
- Teknik-teknik dasar sepak bola
Teknik ini bermacam-macam. Keahlian ini sangat diperlukan dalam pertandingan yang berkualitas. Teknik sepakbola dapat dibedakan sebagai berikut ;
- Teknik tanpa bola / teknik badan
Yaitu cara pemain menguasai gerak tubuhnya dalam permainan yang menyangkut cara berlari, cara melompat, dan cara gerak tipu badan.
1.Teknik dengan bola
1) Teknik menendang bola
2) Teknik menahan bola
Misal : bola menyusur tanah / ground ball, bola memantul / bouncing ball dan bola tinggi dengan berbagai teknik dan variasinya menggunakan anggota badan selain tangan dan lengan.
3) Menggiring bola / dribbling
Umumnya hal ini dilakukan dengan 3 cara : menggiring bola dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan dengan menggunakan punggung kaki.
4) Teknik gerak tipu dengan bola
Yaitu gerak tipu badan (gerak tipu tanpa bola) namun menggunakan bola. Gerak tipu ini bertujuan untuk “menipu” sehingga dapat melampaui lawan. Pada umumnya gerak tipu dilakukan dengan gerakan kaki, ayunan badan atau berhenti dengan tiba-tiba.
5) Teknik menyundul bola
Perkenaan bola pada dahi bukan ubun-ubun yaitu diatas mata.
6) Teknik merampas bola (tackling)
Ada tiga macam : berhadapan (tanpa menjatuhkan diri), meluncur (sliding tackle) dengan kaki bagian dalam, dan meluncur (sliding tackle) dengan kaki bagian luar.
7) Teknik melempar bola (trhow-in)
Dilakukan bila bola keluar melalui garis samping lapangan permainan. Tidak boleh membuat gol dari lemparan dalam. Saat lemparan ke dalam tidak ada offside. Cara lemparan ke dalam :
a) Bola dipegang dengan seluruh jari dan telapak tangan pada kedua sisi atau belakang bola.
b) Lemparan dilakukan dari luar garis tepi lapangan permainan
c) Saat melempar, kedua kaki harus tetap berpijak di tanah
d) Bola harus dilempar kearah lapangan permainan dengan kedua tangan, melalui atas belakang kepala dan lemparan sesuai dengan arah pandangan.
8) Teknik penjaga gawang
Teknik yang harus dikuasai antara lain : menangkap bola yang bergulir ke tanah, menangkap bola setinggi perut, menangkap bola setinggi dada, dan men-tip (menepis bola melayang di udara) bola tinggi melalui atas gawang
Bola Voli
- Pengertian bola voli
Adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara mem-voli bola / memantulkan bola sebelum bola menyentuh tanah, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke daerah lawan dan mendapatkan poin / angka dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, set / babak). Dalam memainkan bola pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan.
- sejarah permainan bola voli
Permainan ini diciptakan oleh William G. Morgan tahun 1895. dia adalah seorang pembina Pendidikan Jasmani di Young Man Cristian Association / YMCA di Massachusetts Amerika Serikat. Mula-mula permainan ini disebut “Mintonette”. Tujuan semula adalah untuk mengembangkan kesegaran umum para buruh dan bersenam umum.
Kemudian diubah namanya menjadi volleyball yang artinya kurang lebih memvoli bola berganti-ganti. Tahun 1948 berdiri IVBF (International Volley Ball Federation) dengan anggota 15 negara dan berpusat di Paris. Permainan ini menyebar keseluruh dunia semasa perang dunia II. Di Indonesia permainan ini dikenal sejak tahun 1928 yang dibawa oleh Belanda. Sejak itu permainan ini tumbuh pesat. Tanggal 22 Januari 1945 berdiri PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) di Jakarta bersamaan kejurnas yang pertama. Pertandingan ini resmi masuk PON II di Jakarta dan POM I di Yogyakarta.
- Teknik dasar permainan bola voli
Teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara effisien dan efektif. Tujuan permainan bola voli adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Teknik dasar yang harus ditingkatkan ketrampilannya adalah passing bawah, pasing atas, service (bawah, atas, samping, jumping), smash dan , bendungan / blok. Sedangkan gerak dasar terdiri dari : gerak tanpa bola (maju, mundur, kesamping, meloncat) dan gerak dengan bola (service, passing, umpan / set-up, smash dan blok / bendungan).
- Bola basket
- Hakikat permainan bola basket
Bola basket adalah suatu permainan menggunakan bola besar yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri 5 orang pemain. Jenis permainan ini bertujuan untuk mencari nilai / angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah lawan memasukkan bola ke keranjang kita untuk mendapatkan nilai dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, quarter / babak). Dalam memainkan bola pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan atau menggiring bola ke segala arah penjuru dalam lapangan.
- sejarah permainan bolabasket
Permainan bola basket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James A.Naismith tahun 1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Mula-mula Naismith menggunakan keranjang sebagai sasarannya, sehingga dikenal dengan “basket ball”. Tahun 1924 bola basket didemonstrasikan pada Olimpiade Perancis. Atas prakarsa Dr. Elmer Beny seorang direktur sekolah olahraga di Jeneva, Swiss diasakan konferensi bola basket. Sehingga lahirlah Federation Internationale Basketball Amateur (FIBA). Tahun 1936 dipertandingkan di Olimpiade Jerman. Permainan ini masuk Indonesia dibawa perantau Cina semasa perang dunia II. Pada PON I tahun 1948 di Surakarta bola basket sudah dipertandingkan. Tanggal 23 Oktober 1951 berdiri PERBASI ( Persatuan Basketball Seluruh Indonesia). Dan tahun 1955 berubah menjadi Persatuan Bola basket Seluruh Indonesia.
- Teknik peraturan bola basket
Permainan ini termasuk jenis permainan yang kompleks, artinya gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinir rapi, sehingga bermain dengan baik. Untuk dapat memainkan bola dengan baik perlu melakukan teknik gerakan dengan baik.
Pada dasarnya, gerakan yang effisien adalah gerakan yang benar tanpa kehilangan tenaga yang sia-sia, demikian pula dalam bola basket. Teknik dasar dalam bola basket adalah :
☺ Teknik melempar dan menangkap bola : setinggi dada/chess pass, pantulan, lemparan diatas kepala, lemparan samping, lemparan lengkung, serta lemparan bawah.
☺ Teknik menggiring bola / dribling. Kegunaan menggiiring adalah untuk mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan. Macam-macam menggiring : menggiring bola tinggi / untuk kecepatan, menggiring bola rendah untuk mengontrol / menguasai, menggiring campuran.
☺ Teknik menembak. Prinsip menembak sama dengan prinsip lemparan/passing. Jadi jika lemparan baik, menembaknya juga baik. Bentuk bentuk gerakan menembak dalam bola basket antara lain : tembakan satu tangan diatas kepala, tembakan lay-up, menangkap bola dilanjutkan menembak / lay-up, tembakan meloncat dengan dua tangan / jump shoot, dan tembakan lemparan lengkung / kaitan.
- Teknik dasar bertumpu satu kaki / pivot
Gerakan pivot adalah gerakan berputar ke segala arah dengan bertumpu pada salah satu kaki (kaki poros) pada saat pemain tersebutmenguasai bola. Sedangkan kaki yang dipindahkan dapat melewati depan / samping / belakang. Guna pivot adalah untuk melindungi bola dari perebutan pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut dioperkan kepada temannya untuk mengadakan tembakan / serangan
Agama islam
Menutup Aurat
1. Makna Aurat
Menurut bahasa, aurat berati malu, aib, dan buruk. Kata aurat berasal dari kata awira yang artinya hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata,berarti hilang cahayanya dan lenyap pandangannya. Pada umumnya, kata ini memberi arti yang tidak baik dipandang, memalukan dan mengecewakan.
Menurut istilah dalam hukum Islam, aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh yang wajib ditutupi karena perintah Allah Swt.
2. Makna Jilbab dan Busana Muslimah Secara etimologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang longgar untuk menutup seluruh tubuh perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalam bahasa Arab, jilbab dikenal dengan istilah khimar, dan bahasa Inggris jilbab dikenal dengan istilah veil. Selain kata jilbab untuk menutup bagian dada hingga kepala wanita untuk menutup aurat perempuan, dikenal pula istilah kerudung, Hijab, dan sebagainya.
Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam bahasa Indonesia, pakaian juga disebut busana. Jadi, busana muslimah artinya pakaian yang dipakai oleh perempuan. Pakaian perempuan yang beragama Islam disebut busana muslimah. Berdasarkan makna tersebut, busana
muslimah dapat diartikan sebagai pakaian wanita Islam yang dapat menutup aurat yang diwajibkan agama untuk menutupinya, guna kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri serta masyarakat di mana ia berada.
Perintah menutup aurat sesungguhnya adalah perintah Allah Swt. yang dilakukan secara bertahap. Perintah menutup aurat bagi kaum perempuan pertama kali diperintahkan kepada istri-istri Nabi Muhammad saw. agar tidak berbuat seperti kebanyakan perempuan pada waktu itu .
Setelah itu, Allah Swt. memerintahkan kepada istri-istri Nabi saw. agar tidak berhadapan langsung dengan laki-laki bukan mahramnya (Q.S.Al-Ahzāb [33] Ayat :53). Selanjutnya, karena istri-istri Nabi saw. juga perlu keluar rumah untuk mencari kebutuhan rumah tangganya, Allah Swt. memerintahkan mereka untuk menutup aurat apabila hendak keluar rumah (Q.S. al-Ahzāb/33:59).
Dalam ayat ini, Allah Swt. memerintahkan untuk memakai jilbab, bukan hanya kepada istri-istri Nabi Muhammad saw. dan anak-anak perempuannya, tetapi juga kepada istri-istri orang-orang yang beriman. Dengan demikian, menutup aurat atau berbusana muslimah adalah wajib hukumnya bagi seluruh wanita yang beriman.
Kandungan Q.S. Al-Ahzāb[33] Ayat :59
Dalam ayat ini, Rasulullah saw. diperintahkan untuk menyampaikan kepada para istrinya dan juga sekalian wanita mukminah termasuk anak-anak perempuan beliau untuk memanjangkan jilbab mereka dengan maksud agar dikenali dan membedakan dengan perempuan nonmukminah. Hikmah lain adalah agar mereka tidak diganggu. Karena dengan mengenakan jilbab, orang lain mengetahui bahwa dia adalah seorang mukminah yang baik.
Pesan al-Qur’ān ini datang menanggapi adanya gangguan kafir Quraisy terhadap para mukminah terutama para istri Nabi Muhammad saw. yang menyamakan mereka dengan budak. Karena pada masa itu, budak tidak mengenakan jilbab. Oleh karena itulah, dalam rangka melindungi kehormatan dan kenyamanan para wanita, ayat ini diturunkan.
Islam begitu melindungi kepentingan perempuan dan memperhatikan kenyamanan mereka dalam bersosialisasi. Banyak kasus terjadi karena seorang individu itu sendiri yang tidak menyambut ajakan al-Qur’ān untuk berjilbab.Kita pun masih melihat di sekeliling kita, mereka yang mengaku dirinya muslimah, masih tanpa malu mengumbar auratnya. Padahal Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya rasa malu dan keimanan selalu bergandengan kedua-duanya. Jika salah satunya diangkat, maka akan terangkat keduaduanya.”
Hadis Sahih berdasarkan syarah Syeikh Albani dalam kitab Adabul Mufrad)
Kandungan Q.S. An-Nµr[24] Ayat : 31
Dalam ayat ini, Allah Swt. berfirman kepada seluruh hamba-Nya yang mukminah agar menjaga kehor matan diri mereka dengan cara menjaga pandangan, menjaga kemaluan, dan menjaga aurat. Dengan menjaga ketiga hal tersebut, dipastikan kehormatan mukminah akan terjaga. Ayat ini merupakan kelanjutan dari perintah Allah Swt. kepada hamba-Nya yang mukmin untuk menjaga pandangan dan menjaga kema uan. Ayat ini Allah Swt. khususkan untuk hamba-Nya yang beriman, berikut penjelasannya.
Pertama, menjaga pandangan. Pandangan diibaratkan “panah setan” yang siap ditembakkan kepada siapa saja. “Panah setan” ini adalah panah yang jahat yang merusakan dua pihak sekaligus, si pemanah dan yang terkena panah. Rasulullah saw. juga bersabda pada hadis yang lain, “Pandangan
mata itu merupakan anak panah yang beracun yang terlepas dari busur iblis, barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah Swt., maka Alla Swt. akan memberinya ganti dengan manisnya iman di dalam hatinya.” (Lafal hadis yang disebutkan tercantum dalam kitab Ad-Da’wa Dawa’ karya Ibnul Qayyim).
Panah yang dimaksud adalah pandangan liar yang tidak menghargai kehormatan diri sendiri dan orang lain. Zina mata adalah pandangan haram. Al-Qurān memerintahkan agar menjaga pandangan ini agar tidak merusak keimanan karena mata adalah jendela hati. Jika matanya banyak melihatmaksiat yang dilarang, hasilnya akan langsung masuk ke hati dan merusak hati. Dalam hal ketidaksengajaan memandang sesuatu yang haram, Rasulullah saw. bersabda kepada Ali ra., “Wahai Ali, janganlah engkau mengikuti pandangan (pertama yang tidak sengaja) dengan pandangan (berikutnya), karena bagi engkau pandangan yang pertama dan tidak boleh bagimu pandangan yang
terakhir (pandangan yang kedua)” (H.R. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dihasan-kan oleh Syaikh al-Albani).
Matematika Peminatan
- Sifat-sifat logaritma
Operasi logaritma dapat diartikan sebagai operasi kebalikan dari menentukan nilai pemangkatan menjadi menentukan pangkatnya.
Apabila x = an maka alog x = n, dan sebaliknya jika alog x = n maka X = an. Hubungan antara bilangan berpangkat dan logaritma dapat dinyatakan sebagai :
alog x = n ↔ x = an
a = bilangan pokok atau basis, a>0 ; a ≠1
x = yang dicari nilai logaritmanya, x>1
n = hasil logaritma
Dari pernyataan diatas sekarang kita dapatkan bentuk-bentuk berikut.
1. 2x = 5 ↔ x = 2log 5
2. 3y = 8 ↔ y = 3log 8
3, 5z = 3 ↔ z = 5log3
Rumus Logaritma
Berikut adalah rumus Logaritma:
AC = B → ª LOG B = C
a = basis
b = bilangan yang dilogaritma
c = hasil logaritma
Sifat-sifat Logaritma:
ª log a = 1
ª log 1 = 0
ª log aⁿ = n
ª log bⁿ = n • ª log b
ª log b • c = ª log b + ª log c
ª log b/c = ª log b – ª log c
ªˆⁿ log b m = m/n • ª log b
ª log b = 1 ÷ b log a
ª log b • b log c • c log d = ª log d
ª log b = c log b ÷ c log a
Contoh soal dan pembahsan Logaritma :
1. Jika 4log 64 = x
Tentukan nilai x = ….
Jawab:
4log 64 = x à 4x = 64
4x = 44
x = 4.
2. Nilai dari 2log 8 + 3log 9 = ….
Jawab:
= 2log 8 + 3log 9
= 2log 23 + 3log 32
= 3 + 2
= 5
3. Nilai dari 2log (8 x 16) = ….
Jawab:
= 2log 8 + 2log 16
= 2log 23 + 2log 24
= 3 + 4
= 7
4. Nilai dari 3log (81 : 27) = ….
Jawab:
= 3log 81 – 3log 27
= 3log 34 – 3log 33
= 4 – 3
= 1
5. Nilai dari 2log 84 = ….
Jawab:
= 2log 84
= 4 x 2log 23
= 4 x 3
= 12
6. Nilai dari 2log Ö84 = ….
Jawab:
= 2log Ö84 à
= 2 x 2log 23
= 2 x 3
= 6
7. Jika log 100 = x
Tentukan nilai x = ….
Jawab:
log 100 = x à 10x = 100
10x = 102
x = 2.
8. log 3 = 0,477 dan log 2 = 0,301
Nilai log 18 = ….
log 3 = 0,477 dan log 2 = 0,301
log 18 = log 9 x 2
= log 9 + log 2
= log 32 + log 2
= 2 (0,477) + 0,301
= 0,954 + 0,301
= 1,255
10. log 2 = 0,301 dan log 5 = 0,699
Nilai log 5 + log 8 + log 25 = ….
log 2 = 0,301 dan log 5 = 0,699
= log 5 + log 8 + log 25
= log 5 + log 23 + log 52
= log 5 + 3.log 2 + 2.log 5
= 0,699 + 3(0,301) + 2(0,699)
= 0,699 + 0,903 + 1,398
= 3,0
Langganan:
Komentar (Atom)
Fisika
Materi Fisika Kelas X 1. Besaran dan Satuan 2. Jangka Sorong 3. Mikrometer Sekrup 4. Besaran Pokok Dan Besaran Turunan 5. Gerak Lur...
-
A. Hakikat seni rupa Menurut ensiklopedia indonesia, seni adalah penciptaan benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, or...
-
A. Pengertian Teks Eksposisi Teks eksposisi adalah teks yang biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan. *Mengembangkan pen...
-
Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan Kewirausahaan adalah suatu sik...